5 Saham Terbaik untuk Investasi Jangka Panjang: Pilih Saham dengan Potensi Tinggi, Saham adalah surat berharga yang memberikan hak kepemilikan pada perusahaan yang menerbitkannya. Dalam investasi saham, investor membeli saham perusahaan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham di masa depan. Investasi saham dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi investor yang cerdas dalam memilih saham yang tepat. Namun, seperti halnya jenis investasi lainnya, investasi saham memiliki risiko yang harus diwaspadai.
Lihat juga Meningkatkan Produktivitas dengan Sistem Digital PT 360 Teknologi Indonesia,
Pengertian Saham
Saham adalah salah satu bentuk investasi yang menunjukkan kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Dalam investasi saham, investor membeli saham perusahaan dengan harapan bahwa nilai saham tersebut akan meningkat seiring dengan kinerja perusahaan yang baik. Selain itu, investor juga dapat memperoleh keuntungan dari pembagian dividen yang diberikan oleh perusahaan.
Investasi jangka panjang adalah salah satu cara untuk mempersiapkan keuangan di masa depan. Namun, investasi tidak semudah yang dibayangkan. Memilih jenis investasi yang tepat dan mengelolanya dengan baik adalah kunci sukses dalam berinvestasi jangka panjang. Salah satu jenis investasi yang populer adalah investasi saham.
Jenis-jenis Investasi Jangka Panjang
1. Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang atas perusahaan yang memiliki potensi keuntungan lebih besar dan diikuti dengan potensi kerugian yang besar pula (high risk high return). Investor yang menanamkan modalnya di saham akan berpotensi mendapatkan dividen, yaitu sebuah keuntungan yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham.
Selain mendapat dari dividen, investor juga berpotensi memperoleh keuntungan dari capital gain, yaitu selisih antara harga beli dan harga jual. Apabila investor membeli dengan harga per saham Rp.2,000 lalu menjualnya dengan harga Rp.3,000 per saham, maka investor mendapat capital gain sebesar Rp.500 untuk setiap saham yang dijualnya. Namun, investor juga harus bersedia menanggung risiko apabila perusahaan sedang mengalami kerugian yang berdampak langsung kepada kondisi saham perusahaan itu sendiri.
2. Reksa Dana Campuran
Reksa dana bisa menjadi instrumen investasi alternatif bagi mereka yang tidak memiliki waktu banyak dan keahlian dalam mengelola investasinya, karena reksa dana akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI). Reksa dana memiliki beberapa jenis, salah satunya reksa dana campuran. Pada reksa dana jenis ini, modal investor akan ditempatkan oleh MI di beberapa efek sekaligus, seperti pasar uang (deposito), ekuitas (saham), dan surat utang (obligasi). Reksa dana campuran cocok untuk investor yang memiliki risiko profil moderat dan ingin berinvestasi dalam jangka panjang (3-5 tahun atau lebih).
3. Reksa Dana Saham
Sesuai dengan namanya, reksa dana saham mengalokasikan dananya ke saham (80%) dan 20% sisanya diinvestasikan ke instrumen lainnya, seperti pasar uang dan obligasi. Dengan tingginya persentase alokasi pada saham, maka tingkat risiko dan imbalnya akan mengikuti pergerakan perdagangan saham. Dikarenakan harga saham yang fluktuatif, maka reksa dana saham cocok digunakan untuk investasi jangka panjang.
4. Properti
Properti dikenal sebagai instrumen yang memiliki nilai investasi tinggi dan dimanfaatkan untuk memperoleh passive income. Anda bisa membeli properti (rumah, apartemen, ruko) di lokasi strategis dan kemudian disewakan yang akhirnya berpotensi menghasilkan keuntungan. Nilai plus dari kepemilikan properti sebagai instrumen investasi adalah harganya yang cenderung naik dan memiliki prospek baik sepanjang tahun. Namun, risiko kerugian yang didapat adalah membutuhkan modal yang besar, biaya perawatan dan pajak yang tinggi.
5. Emas
Instrumen investasi terakhir ini pasti sudah tidak asing lagi. Harga emas yang cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya menjadi alasan banyak masyarakat berinvestasi di emas.
Unsur Saham
Saham memiliki beberapa unsur penting yang harus dipahami oleh investor sebelum memutuskan untuk melakukan investasi. Berikut adalah unsur-unsur penting dari saham:
1. Harga Saham
Harga saham adalah harga yang harus dibayar oleh investor untuk membeli saham suatu perusahaan. Harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kinerja perusahaan, kondisi pasar, kondisi ekonomi, dan lain sebagainya.
2. Dividen
Dividen adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen biasanya dibagikan secara berkala, misalnya setiap kuartal atau setiap tahun.
3. Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual saham. Jika investor membeli saham dengan harga yang rendah dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, maka investor akan memperoleh capital gain.
4. Risiko
Setiap jenis investasi memiliki risiko yang harus diperhatikan. Risiko investasi saham antara lain risiko pasar, risiko perusahaan, dan risiko likuiditas. Investor harus mempertimbangkan risiko-risiko tersebut sebelum memutuskan untuk membeli saham perusahaan. Investasi saham juga memiliki risiko yang tinggi. Risiko ini meliputi risiko bisnis, risiko pasar, risiko likuiditas, dan lain sebagainya.
5. Analisis Fundamental Analisis
fundamental adalah metode yang digunakan untuk menilai nilai intrinsik suatu saham. Analisis ini melibatkan pengamatan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan seperti laporan keuangan, manajemen perusahaan, produk dan jasa yang ditawarkan, dan persaingan di industri tersebut.
6. Analisis Teknikal Analisis
teknikal adalah metode yang digunakan untuk memprediksi pergerakan harga saham dengan mempelajari data historis harga saham dan volume perdagangan. Metode ini melibatkan pengamatan terhadap pola-pola pergerakan harga saham di masa lalu dan dapat digunakan untuk mengambil keputusan dalam membeli atau menjual saham.
Ciri-Ciri Saham Terbaik untuk Investasi Jangka Panjang
Setiap investor tentu ingin memilih saham yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang yang signifikan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri saham terbaik untuk investasi jangka panjang:
1. Kinerja Perusahaan yang Baik
Saham yang memiliki kinerja perusahaan yang baik memiliki potensi untuk memberikan keuntungan jangka panjang yang tinggi. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan seperti laporan laba rugi dan neraca.
2. Stabilitas Dividen
Saham yang memberikan dividen secara stabil dapat menjadi pilihan yang baik bagi investor yang ingin memperoleh pendapatan pasif. Investor dapat memilih saham yang memiliki track record pembagian dividen yang baik dan stabil.
3. Potensi Pertumbuhan
Saham yang memiliki potensi pertumbuhan yang baik memiliki peluang untuk memberikan keuntungan jangka panjang yang tinggi. Potensi pertumbuhan dapat dilihat dari sektor industri dan pasar yang sedang berkembang.
4. Manajemen yang Kompeten
Manajemen perusahaan yang kompeten dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan kepercayaan kepada investor. Investor dapat memilih saham perusahaan yang memiliki manajemen yang terpercaya, memiliki visi dan strategi yang jelas, serta memiliki rekam jejak yang baik.
5. Valuasi yang Wajar
Valuasi yang wajar merupakan ciri-ciri saham yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang. Valuasi dapat dilihat dari rasio harga terhadap laba (price-to-earnings ratio) atau rasio harga terhadap nilai buku (price-to-book ratio). Saham dengan valuasi yang wajar memiliki potensi untuk memberikan keuntungan jangka panjang yang tinggi.
6. Fundamental yang kuat
Saham dengan potensi tinggi umumnya memiliki fundamental yang kuat. Artinya, perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik, manajemen yang efektif, serta produk atau jasa yang inovatif dan memiliki prospek yang bagus.
7. Pertumbuhan pendapatan yang konsisten
Perusahaan yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang konsisten cenderung memiliki saham yang memiliki potensi tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek yang bagus di masa depan.
8. Potensi pertumbuhan di masa depan
Perusahaan yang beroperasi di industri yang memiliki potensi pertumbuhan di masa depan juga cenderung memiliki saham dengan potensi tinggi. Sebagai contoh, perusahaan teknologi atau perusahaan yang beroperasi di sektor kesehatan yang memiliki prospek yang bagus di masa depan.
9. Harga saham yang terjangkau
Saham dengan potensi tinggi tidak selalu berarti memiliki harga yang mahal. Saham dengan potensi tinggi bisa saja memiliki harga yang terjangkau dan masih memiliki prospek yang bagus di masa depan.
10. Likuiditas yang baik
Saham dengan potensi tinggi juga harus memiliki likuiditas yang baik. Artinya, saham tersebut mudah diperjualbelikan dan memiliki volume perdagangan yang tinggi.
Jenis investasi saham yang perlu diketahui
-
Saham Biasa atau Common Stock
Saham biasa atau common stock adalah jenis saham yang umum diterbitkan oleh perusahaan publik. Pemegang saham biasa memiliki hak untuk memilih anggota dewan direksi dan berpartisipasi dalam rapat pemegang saham. Saham biasa juga memberikan hak atas pembagian dividen perusahaan. Namun, dalam situasi likuidasi perusahaan, pemegang saham biasa akan menjadi prioritas terakhir dalam pengembalian modal.
-
Saham Preferen atau Preferred Stock
Saham preferen atau preferred stock adalah jenis saham yang memberikan hak prioritas atas saham biasa dalam pembagian dividen dan pengembalian modal dalam situasi likuidasi perusahaan. Saham preferen juga memiliki karakteristik tetap dalam pembayaran dividen, yang biasanya lebih tinggi daripada saham biasa. Namun, pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara dalam rapat pemegang saham.
-
Saham Blue Chip
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan yang memiliki reputasi baik, berkinerja baik, dan memiliki riwayat pembayaran dividen yang stabil. Saham blue chip sering menjadi pilihan bagi investor jangka panjang yang mencari pendapatan pasif dan keamanan investasi.
-
Saham Spekulatif
Saham spekulatif adalah saham dari perusahaan yang baru, atau dari perusahaan yang berkinerja buruk dan diharapkan akan membaik. Saham spekulatif memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan saham blue chip, namun dapat memberikan keuntungan yang besar jika perusahaan tersebut berhasil membaik.
-
Saham Pertumbuhan
Saham pertumbuhan adalah saham dari perusahaan yang diharapkan dapat tumbuh dengan cepat di masa depan. Saham pertumbuhan biasanya berasal dari perusahaan teknologi dan inovatif yang berada di industri yang berkembang. Saham pertumbuhan memiliki potensi keuntungan yang besar, namun juga memiliki risiko yang tinggi karena perusahaan tersebut masih belum mapan dan belum memiliki sejarah kinerja yang stabil.
-
Saham Value
Saham value adalah saham dari perusahaan yang undervalued atau dihargai rendah oleh pasar, meskipun memiliki fundamental yang kuat. Investor value biasanya mencari saham dengan harga murah dan potensi keuntungan jangka panjang yang besar.
-
Saham Dividen Tinggi
Saham dividen tinggi adalah saham dari perusahaan yang secara konsisten membayar dividen yang tinggi kepada pemegang sahamnya. Saham dividen tinggi biasanya berasal dari perusahaan yang stabil dan mapan dalam bisnisnya. Saham dividen tinggi cocok bagi investor yang mencari pendapatan pasif dari investasi saham.
Contoh Saham Terbaik untuk Investasi Jangka Panjang
Setelah memahami pengertian, unsur, dan ciri-ciri saham terbaik untuk investasi jangka panjang, berikut adalah beberapa contoh saham terbaik untuk investasi jangka panjang:
1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) adalah salah satu bank terbesar di Indonesia. Bank ini memiliki kinerja yang baik dan stabil dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, BBRI juga memberikan dividen secara stabil setiap tahunnya. Saham BBRI juga memiliki potensi pertumbuhan yang baik mengingat masih banyaknya masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses ke sistem perbankan.
2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki kinerja yang baik dan stabil dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, TLKM juga memiliki potensi pertumbuhan yang baik mengingat pertumbuhan industri telekomunikasi yang terus meningkat.
3. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) adalah salah satu produsen barang konsumen terbesar di Indonesia. UNVR memiliki produk-produk yang sudah dikenal dan digunakan oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, UNVR juga memiliki kinerja yang baik dan stabil dalam beberapa tahun terakhir. Saham UNVR juga memiliki potensi pertumbuhan yang baik mengingat konsumsi masyarakat Indonesia yang terus meningkat.
4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) adalah salah satu bank terbesar di Indonesia. Bank ini memiliki kinerja yang baik dan stabil dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, BBCA juga memberikan dividen secara stabil setiap tahunnya. Saham BBCA juga memiliki valuasi yang wajar mengingat rasio harga terhadap laba yang masih terbilang rendah.
5. PT Astra International Tbk (ASII)
PT Astra International Tbk (ASII) adalah perusahaan yang bergerak dalam berbagai sektor seperti otomotif, alat berat, pertambangan, agribisnis, dan lain sebagainya. ASII memiliki kinerja yang baik dan stabil dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, ASII juga memiliki potensi pertumbuhan yang baik mengingat masih banyaknya peluang bisnis di sektor-sektor di mana ASII bergerak.
6. PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)
PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) merupakan perusahaan yang bergerak di sektor consumer goods dengan fokus pada bisnis makanan dan minuman. Perusahaan ini memiliki fundamental yang kuat, dengan kinerja keuangan yang stabil dan pertumbuhan pendapatan yang konsisten. Selain itu, ICBP juga memiliki potensi pertumbuhan di masa depan melalui inovasi produk dan ekspansi bisnis di luar negeri.
7. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) adalah salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia. INCO bergerak di sektor nikel, yang merupakan komoditas penting dalam pembuatan baterai mobil listrik. Kinerja INCO cukup baik, dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang stabil dari tahun ke tahun. Fundamental INCO juga cukup baik, dengan PER yang wajar dan PBV yang rendah. Selain itu, prospek bisnis INCO juga cukup baik, mengingat potensi pertumbuhan industri mobil listrik yang terus meningkat di seluruh dunia.
8. PT Waskita Karya (WSKT)
PT Waskita Karya (WSKT) adalah salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia. WSKT memiliki bisnis yang beragam, seperti konstruksi jalan, jembatan, dan gedung. Kinerja WSKT cukup baik, dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang stabil dari tahun ke tahun. Fundamental WSKT juga cukup baik, dengan PER yang wajar dan PBV yang rendah. Selain itu, prospek bisnis WSKT juga cukup baik, mengingat potensi pertumbuhan infrastruktur yang terus meningkat di Indonesia.
Tips membantu investor saham
-
Belajar dan terus belajar tentang saham
Investor perlu belajar dan terus belajar tentang saham, termasuk analisis fundamental, analisis teknikal, dan bagaimana membaca laporan keuangan perusahaan. Semakin banyak investor belajar, semakin besar peluang mereka untuk berhasil dalam berinvestasi dalam saham.
-
Investasikan hanya uang yang bisa Anda rugikan
Investor perlu menginvestasikan hanya uang yang bisa mereka rugikan. Investasi dalam saham memiliki risiko yang cukup tinggi, dan ada kemungkinan investor bisa kehilangan sebagian atau seluruh uang mereka. Oleh karena itu, investor perlu menginvestasikan hanya uang yang bisa mereka rugikan tanpa mengganggu keuangan mereka secara keseluruhan.
-
Hindari emosi dan keputusan impulsif
Emosi dan keputusan impulsif bisa menjadi musuh besar bagi investor dalam berinvestasi dalam saham. Investor perlu belajar untuk mengendalikan emosi mereka dan membuat keputusan investasi yang rasional. Jangan memutuskan untuk membeli atau menjual saham hanya karena terpengaruh oleh berita atau opini orang lain.
-
Diversifikasi portofolio
Investor perlu mendiversifikasi portofolio mereka dengan berinvestasi dalam saham-saham yang berbeda-beda. Diversifikasi portofolio dilakukan untuk mengurangi risiko investasi. Investor perlu memilih saham-saham dari berbagai sektor industri dan dengan berbagai ukuran kapitalisasi pasar.
-
Investasikan dengan cara yang bijak
Investor perlu berinvestasi dengan cara yang bijak dan sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi mereka.
cara untuk berinvestasi dalam saham
-
Melalui perusahaan sekuritas
Investor bisa membeli saham melalui perusahaan sekuritas atau broker. Perusahaan sekuritas akan membantu investor dalam proses pembelian dan penjualan saham. Investor perlu membayar biaya transaksi dan biaya layanan perusahaan sekuritas.
-
Melalui reksa dana saham
Investor juga bisa berinvestasi dalam saham melalui reksa dana saham. Reksa dana saham adalah produk investasi yang mengumpulkan dana dari beberapa investor dan diinvestasikan dalam saham-saham. Reksa dana saham diatur oleh manajer investasi, yang akan membeli dan menjual saham untuk kepentingan investor. Investor perlu membayar biaya manajemen dan biaya administrasi.
-
Melalui program investasi langsung saham (PILS)
Program investasi langsung saham (PILS) adalah program investasi yang memungkinkan investor untuk membeli saham langsung dari perusahaan yang sahamnya ditawarkan. Investor perlu membayar biaya administrasi dan biaya pembelian saham. PILS memungkinkan investor untuk membeli saham dengan harga yang lebih murah dan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham.
-
Melalui platform investasi online
Investor juga bisa berinvestasi dalam saham melalui platform investasi online. Platform investasi online memungkinkan investor untuk membeli dan menjual saham secara mandiri. Investor perlu membayar biaya transaksi dan biaya layanan platform investasi online.
Kesimpulan
Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang. Namun, untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang, investor perlu memilih saham dengan potensi tinggi. Saham dengan potensi tinggi dapat dilihat dari pengertian, unsur, dan ciri-cirinya. Beberapa ciri-ciri saham terbaik untuk investasi jangka panjang adalah perusahaan dengan fundamental yang kuat, memiliki pertumbuhan yang baik, manajemen yang kompeten, dan valuasi yang wajar.
Ada beberapa contoh saham terbaik untuk investasi jangka panjang di Indonesia, seperti BBRI, TLKM, UNVR, BBCA, dan ASII. Perlu diingat bahwa tidak ada investasi yang pasti memberikan keuntungan, termasuk saham. Oleh karena itu, investor perlu memahami risiko yang ada dan melakukan analisis yang cermat sebelum memutuskan untuk membeli saham.
Di samping itu, investor juga perlu mempertimbangkan tujuan investasi dan profil risiko mereka. Jangan mengambil risiko yang terlalu besar jika investor memiliki profil risiko yang rendah atau memiliki tujuan investasi jangka pendek. Investor juga perlu mengikuti perkembangan pasar saham dan berita terkait perusahaan yang diinvestasikan.
Investasi saham dapat memberikan keuntungan jangka panjang yang tinggi jika dilakukan dengan benar. Namun, investor perlu memahami bahwa investasi saham juga memiliki risiko yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli saham, investor perlu melakukan analisis yang cermat dan mempertimbangkan profil risiko dan tujuan investasi mereka.