Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital Siswa Sekolah Menengah dengan Program Pembelajaran Online, Dalam era digitalisasi saat ini, kemampuan literasi digital menjadi salah satu keterampilan yang sangat penting bagi siapa saja yang ingin berpartisipasi dalam kehidupan modern. Literasi digital dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mencari, mengevaluasi, menggunakan, dan memproduksi informasi menggunakan teknologi digital. Pendidikan menjadi salah satu kunci utama dalam memastikan bahwa siswa memiliki kemampuan literasi digital yang memadai untuk menghadapi dunia digital yang semakin kompleks dan cepat berubah. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan literasi digital siswa melalui program edukasi.
Lihat juga Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital Siswa Sekolah Menengah dengan Program Pembelajaran Online
Pengertian Literasi Digital
Sebelum membahas bagaimana meningkatkan kemampuan literasi digital siswa, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan literasi digital. Literasi digital adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan teknologi digital dengan bijak dalam mencari, mengevaluasi, menggunakan, dan memproduksi informasi. Seseorang yang memiliki kemampuan literasi digital yang baik mampu mengenali kebutuhan informasi yang dimilikinya, mengakses informasi dengan cara yang efektif, mengevaluasi dan mengkritisi informasi yang ditemukannya, serta memproduksi informasi dengan cara yang sesuai dengan tujuan dan konteksnya.
Komponen dalam Literasi Digital
Ada beberapa komponen dalam literasi digital, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Social Networking
Saat ini, sebagian besar pasti mempunyai akun media sosial. Bahkan lebih dari satu akun dan aplikasi. Seperti media sosial meta, twitter, linkedin, instagram, tiktok, dan aplikasi lainnya. Untuk membaca informasi dari media sosial tersebut wajib memahami dan menyeleksinya. Namun, sayangnya tidak semuanya mau dan mampu untuk berupaya menyaring informasi yang telah dibacanya.
Padahal, keterampilan untuk memanfaatkan fitur-fitur yang ada dalam sebuah aplikasi sosial media merupakan sebuah pengetahuan dasar yang wajib dimiliki oleh semua penggunanya. Salah satunya adalah dengan menyaring apa yang akan dibagikan dan apa yang akan didapatkan pada akun sosial medianya.
2. Transliteracy
Komponen transliteracy ini didefinisikan sebagai upaya memanfaatkan berbagai platform untuk membuat konten, membagikan hingga mengkomunikasikannya. Dalam komponen ini lebih mengutamakan kemampuan berkomunikasi dengan berbagai sosial media, grup diskusi, atau layanan online lain.
3. Maintaining Privacy
Privasi menjadi hal penting dalam literasi digital ini. Sebagai pengguna sosial media dari berbagai platform harus memahami mengenai cyber crime. Saat ini cyber crime telah marak terjadi seiring berkembangnya dunia digital ini. Apa itu cyber crime? Cyber crime adalah kejahatan dunia maya yang melibatkan aktivitas ilegal menggunakan komputer, perangkat digital atau jaringan komputer.
4. Managing Identify
Komponen keempat ini yakni managing digital identity, berhubungan dengan bagaimana pengguna platform menggunakan identitas secara tepat di berbagai sosial media yang dimiliki.
5. Creating Content
Creating content merupakan keterampilan pengguna platform dalam membuat atau menciptakan konten. Misalnya membuat konten pada platform atau aplikasi blogspot, wordpress, facebook, dan yang lainnya.
6. Organizing and Sharing Content
Organizing and sharing content ini berkaitan dengan bagaimana pengguna platform mengatur dan membagikan konten informasi supaya lebih mudah disebarkan kepada umum. Contohnya, pemanfaatan situs social bookmarking yang dinilai memudahkan dalam proses penyebaran informasi dan dapat diakses oleh banyak pengguna internet.
7. Reusing or Repurposing Content
Dalam komponen reusing/ repurposing content ini, mengutamakan bagaimana pengguna platform membuat atau ‘mengolah’ kembali konten yang ada supaya dapat dipergunakan kembali sesuai kebutuhan.
Contohnya, seorang guru membuat konten mengenai mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi teks ceramah. Konten tersebut diunggah di platform Slideshare, dengan tujuan supaya banyak orang yang mengunduh dan mempelajarinya.
8. Filtering and Selecting Content
Dalam komponen filtering and selecting content ini mengutamakan kemampuan mencari dan menyaring informasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui mesin pencari di internet.
9. Self Broadcasting
Dalam komponen ini, memiliki tujuan yakni membagikan ide atau gagasan menarik serta konten multimedia melalui berbagai platform, misalnya melalui blog atau forum online. Self Broadcasting ini dapat menjadi upaya berpartisipasi masyarakat sosial online dalam kegiatan literasi digital.
Prinsip Literasi Digital yang Paling Dasar
Dalam literasi digital, ada empat prinsip, yakni :
- Pemahaman
- Ketergantungan
- Faktor sosial
- Hingga kurasi
- Empat faktor ini bisa Anda terapkan saat membaca berita di media.
- Pertama, Anda harus memahami dahulu apa informasi yang disampaikan sebuah media.
- Kemudian, Anda juga harus paham bahwa media terhubung satu dengan yang lain, sehingga mungkin saja ada narasi-narasi terkait di sana.
- Berikutnya, berita dari media tersebut harus disebarkan pada lingkungan sosial. Tentu saja Anda tidak boleh menyebarkan berita hoaks, ya.
- Terakhir adalah kurasi, yakni Anda sebagai bagian dari masyarakat harus mampu memilah mana berita yang benar dan mana berita yang salah. Dengan adanya kurasi, penyebaran hoaks di lingkungan sosial akan semakin berkurang.
Pentingnya Literasi Digital
Dalam era digitalisasi saat ini, kemampuan literasi digital menjadi sangat penting untuk menghadapi tantangan kehidupan modern. Tanpa kemampuan literasi digital yang memadai, seseorang akan kesulitan dalam mencari informasi yang dibutuhkan, menyaring informasi yang valid dan berkualitas, serta memproduksi informasi yang sesuai dengan konteksnya. Selain itu, kemampuan literasi digital juga menjadi faktor penting dalam mengembangkan keterampilan sosial dan profesional. Kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan berinovasi dalam dunia digital menjadi sangat penting untuk bersaing di pasar kerja yang semakin ketat.
Tantangan dalam Meningkatkan Literasi Digital Siswa
Teknologi digital telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan modern kita, dan meningkatkan literasi digital menjadi penting untuk mempersiapkan generasi muda untuk masa depan yang semakin digital. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan literasi digital siswa. Berikut adalah beberapa tantangan yang harus diatasi:
1. Kesenjangan Akses
Salah satu tantangan utama dalam meningkatkan literasi digital siswa adalah kesenjangan akses. Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet, terutama di daerah pedesaan atau masyarakat yang kurang mampu. Hal ini dapat mengakibatkan ketidaksetaraan dalam pendidikan dan kesempatan di masa depan.
2. Kurikulum yang Tidak Memadai
Kurikulum yang kurang memadai atau tidak terstruktur dengan baik juga dapat menjadi hambatan dalam meningkatkan literasi digital siswa. Beberapa sekolah mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup atau keterampilan yang diperlukan untuk mengajarkan literasi digital yang efektif.
3. Tantangan Psikologis
Siswa juga mungkin menghadapi tantangan psikologis dalam meningkatkan literasi digital, seperti kecemasan dan ketidakpercayaan diri. Mereka mungkin merasa tertekan oleh tekanan untuk mengikuti perkembangan teknologi atau merasa tidak cukup kompeten untuk mempelajari keterampilan digital yang diperlukan.
4. Derasnya arus informasi
Hal ini memang tak bisa dipungkiri karena berkembangnya sistem informasi sekaligus menyebabkan arus informasi semakin deras. Informasi datang dari mana saja dan setiap saat. Akibatnya, masyarakat akan menerima berbagai macam informasi di saat yang bersamaan. Inilah yang kemudian menjadi tantangan literasi digital, bagaimana agar masyarakat mampu mencari, memahami, dan memilah informasi yang ada. Kemudian, masyarakat harus mampu menemukan informasi mana yang benar.
5. Konten negatif dan hoaks
Dengan beredarnya informasi dari berbagai sumber, konten-konten yang bermuatan negatif akan dengan mudah ikut masuk. Konten negatif ini meliputi pornografi, SARA, judi, dan sebagainya. Belum lagi berita hoaks atau berita palsu yang seringkali clickbait. Di sinilah literasi digital memegang peran penting agar masyarakat mampu memilah-milah konten mana yang positif dan mana yang negatif.
Langkah-langkah untuk Meningkatkan Literasi Digital Siswa
Meskipun ada beberapa tantangan dalam meningkatkan literasi digital siswa, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan ini.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan :
1. Melakukan Pendidikan Literasi Digital di Sekolah
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk meningkatkan literasi digital siswa adalah dengan memberikan pendidikan literasi digital di sekolah. Pendidikan literasi digital dapat dilakukan dalam bentuk pelatihan, seminar, atau workshop. Dalam pelatihan ini, siswa dapat mempelajari tentang keamanan online, manajemen informasi digital, penggunaan sosial media, dan cara menggunakan perangkat digital dengan benar dan efektif.
2. Menggunakan Media Sosial dengan Bijak
Siswa harus memahami bahwa media sosial bukanlah tempat untuk memamerkan segala aktivitas dan kehidupan mereka. Guru dapat memberikan panduan tentang cara menggunakan media sosial dengan bijak, termasuk cara menghindari penyebaran informasi yang tidak benar atau merugikan diri sendiri maupun orang lain.
3. Berikan Akses ke Sumber Daya Digital
Siswa juga perlu diakses ke sumber daya digital, seperti e-book, situs web edukatif, dan sumber daya belajar online. Sumber daya digital ini dapat membantu siswa belajar secara mandiri dan mengembangkan kemampuan siswa.
4. Pahami kultur digital
Kultur digital perlu dipahami dengan baik. Memahami kultur digital termasuk salah satu cara meningkatkan kemampuan literasi digital, seperti memahami dampak positif dan dampak negatif dunia internet. Dengan memahami kultur digital, kita bisa lebih bijak dalam melakukan sesuatu di dunia digital.
Manfaat Literasi Digital
Kemampuan literasi digital memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah :
- Literasi digital dapat mempermudah mendapatkan informasi secara up to date.
- Jaringan pertemanan menjadi lebih luas, kita dapat dengan mudah menambah pertemanan baru dari berbagai daerah dan berbagai negara.
- Literasi digital dapat memperkaya keterampilan, kita bisa dengan mudah belajar secara otodidak melalui berbagai sumber.
- Dapat meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis.
- Melalui literasi digital, pelajar atau mahasiswa dapat dengan mudah memperoleh referensi. Internet menjadi perpustakaan terbesar yang dapat dimanfaatkan kapan saja dan dimana saja.
- Belajar lebih mudah dilakukan, kita bisa mempelajari sesuatu melalui aplikasi atau situs-situs yang ada di internet.
- Menghemat waktu dan biaya saat mencari informasi.
Dampak negatif literasi digital
Literasi digital juga memiliki sisi negatif, misalnya bisa menyebabkan kegaduhan dan kesalahpahaman. Berkaca dari itu, masayarakat dituntut harus paham akan literasi digital khususnya di era modern 4.0 ini.
Berikut dampak-dampak negatif dari literasi digital :
- Penyebaran berita bohong (hoaks), Mengakibatkan kecemasan, kebencian, dan permusuhan. serta radikalisme berbasis digital.
- Banyak orang yang beranggapan bahwa membaca buku hanya menghabiskan dan membuang banyak waktu dan cenderung membosankan.
- Banyak dari mereka berfikir lebih baik melakukan sesuatu yang lain selain membaca buku, padahal dengan membaca kita dapat menambah wawasan jadi lebih luas dan ilmu pengetahuan pun semakin bertambah.
Oleh kareana itu, di era digital ini, sangat penting bagi kaum milenial untuk memberikan inovasi agar masyarakat memiliki keinginan membaca pada era teknologi seperti saat ini. Salah satunya dengan memanfaatkan media sosial untuk menulis dan membagikan hal-hal positif yang bermanfaat dan menjadikan media sosial sebagai informasi yang akurat serta meningkatkan minat baca dan daya berfikir kritis.
Perlu diingatkan juga bahwa, kemampuan literasi yang dilakukan oleh semua pihak akan berdampak baik untuk masyarakat dan bangsa Indonesia. Terlebih, dengan perkembangan teknologi yang sudah familiar di banyak sisi kehidupan, khususnya pendidikan, hal ini harus terus dilakukan dan didukung semua pihak. Di era new normal ini juga berdampak positif kepada generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa. Mahasiswa dan pelajar sebagai generasi muda yang sudah beradaptasi dengan era teknologi digital ini diharapkan mampu memberikan edukasi terhadap masyarakat terutama menangkal berita hoaks.
Inovasi-inovasi dari generasi muda juga sangat diharapkan dalam percepatan penanganan Covid-19 terlebih lagi saat ini sudah memasuki era new normal. Artinya, semua kegiatan segala sektor harus menerapkan sistem baru dengan mengadopsi pemanfaatan teknologi informasi dan penerapan protokol kesehatan secara disiplin.
Petunjuk Belajar Modul
Agar pendidik memiliki pemahaman yang utuh dan menyeluruh terhadap Modul Literasi Digital, beberapa
petunjuk belajar berikut perlu diterapkan.
- Peserta membaca dan mempelajari modul dengan cermat.
- Peserta mengikuti aktivitas belajar dengan cermat.
- Peserta membaca dan mempelajari sumber-sumber lain yang relevan.
- Peserta mengerjakan tugas pada setiap materi.
- Peserta bahan evualusi yang terdapat pada lampiran.
Contoh Literasi Digital
Contoh penerapan literasi digital sebenarnya sudah sering terjadi dalam masyarakat. Anda bisa mulai dengan menggunakan barang-barang elektronik untuk berbagai kegiatan yang positif, misalnya untuk mencari tutorial, mengerjakan tugas, hingga menonton film dan mendengarkan musik.
Selain itu, Anda juga bisa menjalin komunikasi dengan orang-orang di berbagai tempat lewat video call atau mengirim pesan melalui email, WhatsApp, dan aplikasi media sosial lainnya yang terdapat dalam gawai. Untuk menghindari terjadinya hoaks, Anda bisa mulai dengan mengirim berita yang terbukti kebenarannya.
Upaya Peningkatan Kemampuan Literasi Digital
Upaya ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital dan membuat siswa terbiasa akan melakukan pencarian informasi yang valid dan akurat di internet. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah dengan membuat perpusnas. Program literasi informasi telah menjadi bagian dari program layanan perpustakan di wilayah Indonesia. Dari adanya kemajuan teknologi membuat sumber daya informasi digital semakin melimpah karena banyaknya sumber-sumber yang menyediakan informasi tersebut.
Upaya peningkatan literasi digital di dunia pendidikan telah didukung oleh pemerintah melalui berbagai program. Salah satunya adalah adanya program yang dikembangkan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).
Kesimpulan
Literasi digital, bukan hanya menggunakan internet untuk mencari informasi atau hiburan. Literasi seharusnya menjadi sarana untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam berpikir secara analitis, sintesis, analisis, kritis, imajinatif, dan kreatif. Oleh karena itu, implementasi literasi digital menjadi penting untuk mencapai kesadaran semua pemangku kepentingan dalam memandang kemampuan literasi sebagai ukuran kemajuan sebuah bangsa. Implementasi literasi digital dapat dijadikan alternatif pembelajaran yang menarik dengan menggunakan sumber digital. Literasi digital dapat dijadikan rujukan sosial untuk menunjang pembelajaran. Dengan menggunakan sumber-sumber digital, peserta didik tidak hanya fokus pada pemahaman materi, tetapi juga proses kreatif dalam
memanfaatkan teknologi informasi. Adapun literasi digital dengan penggunaan, etika, penyadaran kolektif bermedsos bagi peserta didik sesuai dengan penggunaan yang diperlukan dan terhindar dari perundungan,
permainan (game) yang menjadi candu, korban medsos, dan korban dari kelalaian dalam pengelolaan waktu.